Selasa, 04 Oktober 2011

It's Me :)


LEBAH. Hewan yang satu ini saya gunakan untuk mendeskripsikan diri saya untuk saat ini.
Dalam memandang kehadiran seekor lebah, terdapat dua sudut pandang sebagai penilaian dari seseorang terhadap hewan ini.
Pertama, seseorang memandang sebagai seekor hewan yang galak, waspada, dan jahat, jika dilihat dari sudut pandang "sengat"-nya yang memang dikenal menyakitkan.
Kedua, seseorang memandang sebagai seekor hewan yang baik, rajin, pekerja keras, dan juga manis, jika dilihat dari sudut pandang "madu"-nya yang memang dikenal manis dan berkhasiat bagi kesehatan.
Melihat dari dua sudut pandang tersebut, saya mendeskripsikan diri saya terhadap hewan ini. Alasannya ..??
Ya, alasannya adalah jika saya merefleksikan diri saya sendiri dan juga dari penilaian orang lain, terutama orang-orang sekitar saya. Sudut pandang pertama bermakna bahwa diri saya terkadang memang terkesan galak, waspada bahkan jahat. Hal ini dapat dilihat melalui sebagian dari diri saya, yaitu "JUTEK" melalui raut wajah dan nada bicara atau galak.
Penilaian ini biasanya saya dapatkan dari orang-orang sekitar saya pada kesan pertama berjumpa. Atau orang lain yang memang belum mengenal saya.Sedangkan sudut pandang kedua bermakna bahwa diri saya sebenarnya baik, rajin, pekerja keras, dan manis :)
Jika seseorang yang belum mengenal saya atau bahkan sudah mengenal saya memiliki kesan pertama bahwa saya JUTEK ataupun galak seperti halnya sudut pandang pertama, berarti mereka belum benar-benar mengenal saya :p
Sebenarnya saya adalah seorang yang manis, rajin, pekerja keras, dan baik hati :D


*Trust me :D


God bless :)

Senin, 03 Oktober 2011

Nama = Doa

-iStockphoto-
“Apalah arti sebuah nama .. ??” Mungkin pertanyaan sederhana tersebut seringkali terdengar di telinga kita, bahkan mungkin terlintas di pikiran kita. Tetapi banyak dari sebagian orang yang melihat arti dari nama mereka secara sepele. Bahkan tak terima akan pemberian nama yang sudah melekat dan menjadi identitas mereka.
Sejatinya, nama seseorang memanglah memiliki sebuah arti yang cukup bermakna. Entah hanya kata yang sebetulnya terdiri dari penggabungan nama orang tua mereka, kata yang diambil dari nama keluarga atau marga, bahkan kata yang akhirnya menjadi identitas seseorang yang diambil atau diadopsi dari buku pegangan dalam keyakinan atau kepercayaan seseorang tersebut, seperti Alkitab, Al-quran, dan lain sebagainya.
Fransiska Indah Kristiani. Nama yang tercatat dalam peradaban dunia sebagai identitas dari seorang wanita yang terlahir pada tanggal enam Oktober, 19 tahun lalu. Panggil saja wanita ini sebagai Indah dan sayalah wanita tersebut. Saya mendapatkan nama tersebut tentulah dari kedua orang tua saya. Nama lengkap saya yang terdiri dari tiga nama itu tentulah memiliki maknanya tersendiri. Jika dilihat dari nama yang menjadi identitas saya, tidak terdapat satupun yang menggambarkan bahwa saya adalah seorang Jawa.
Fransiska, sebuah nama baptis yang saya dapatkan dari gereja. Fransiska diambil dari nama seorang santa dari Itali yang bernama Fransiska Xaveria Cabrini. Melalui nama ini, saya diharapkan untuk dapat berperilaku dan meneladani Santa Fransiska Xaveria Cabrini, untuk dapat menolong sesamanya dan dapat menjadi seorang wanita yang kuat.
Indah, nama yang mungkin sangat mudah untuk mengetahui maknanya. Ya, memang sangatlah mudah. Melalui nama ini, saya diharapkan untuk menjadi seoarang wanita yang indah, cantik, ayu, anggun, lembut, dan wanita yang diharapkan pada umumnya. Walaupun nama yang saya jadikan sebagai nama panggilan saya ini memang sudah biasa, tetapi menurut saya nama inilah yang sangat bermakna karena pemberian dari kedua orang tua saya.
Kristiani, nama belakang yang menjadi salah satu identitas saya, yaitu seorang Kristiani – Katholik. Melalui nama ini, saya diharapkan untuk dapat menjadi seseorang yang dapat berperilaku sebagai seorang Kristian yang taat.
Pada awalnya, saya berpikir dapatkah saya memiliki nama Bruno, yang merupakan nama Santo yang berasal dai Prancis? Jelaslah tidak, karena nama tersebut selayaknya menjadi sebuah identitas bagi seorang lelaki. Enam Oktober-lah yang menjadi awal pemikiran saya akan nama Bruno tersebut. Tanggal dimana saya dilahirkan, begitu pula dengan Santo Bruno.
Jika diberi kesempatan untuk mengubah nama saya menjadi suatu nama yang lebih baik, jawabannya adalah “Tidak, terima kasih.” Karena menurut saya dengan nama tersebut, saya sudah merasa mendapatkan doa dan berkah dari kedua orang tua saya. Nama yang sangat indah dengan pertimbangan yang sangat bijaksana dari kedua orang tua saya.

*God Bless :)